Bupati Minahasa Kecewa, Anggota Tim Penanganan Stunting Banyak yang Absen

INTANANEWS.ID – Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, meluapkan kekecewaannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kantor Bupati Minahasa, Kamis (7/8/2025).

Kekecewaan ini dipicu oleh banyaknya anggota tim yang tidak hadir dalam acara pelantikan Tim Pengendalian Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Bupati Robby Dondokambey menilai ketidakhadiran tersebut menunjukkan kurangnya komitmen para anggota tim yang seharusnya berperan penting dalam upaya penurunan stunting.

“Secara pribadi saya sangat kesal. Apa artinya seorang bupati menandatangani SK, sementara yang mau berkontribusi dalam kegiatan ini tidak hadir,” ujar Dondokambey dengan nada tegas.

(Foto:intananews.id)

Ia meminta pihak terkait menanyakan kembali kesediaan para anggota yang tidak hadir. Menurutnya, penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan dedikasi kuat.

“Anggota yang tidak hadir perlu ditanyakan kesediaannya. Kita semua harus menunjukkan dedikasi yang kuat karena hal ini demi kepentingan bersama Kabupaten Minahasa,” tambahnya.

Meski demikian, ia tetap menyampaikan terima kasih kepada anggota yang hadir dan mengapresiasi pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa, Martina Dondokambey-Lengkong, sebagai Ketua Tim Pengendalian Genting.

“Saya percaya dengan pengalaman, dedikasi, dan semangat pengabdian yang dimiliki, beliau akan membawa Genting menjadi gerakan sosial yang berdampak besar dan nyata,” katanya.

(Foto:intananews.id)

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Minahasa, Meitha Aguw, melaporkan kabar baik terkait penurunan stunting.

Prevalensi stunting di Minahasa berhasil turun dari 23,1 persen pada tahun 2023 menjadi 19,4 persen pada akhir tahun 2024, di bawah rata-rata nasional.

Meitha menjelaskan, penurunan ini menjadi momentum untuk terus berinovasi, salah satunya dengan membentuk gerakan Genting.

Gerakan ini dirancang untuk menggalang kepedulian berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, organisasi, hingga individu, untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting.

Bantuan yang akan diberikan mencakup nutrisi, edukasi, pendampingan keluarga, dan monitoring tumbuh kembang anak.

“Ini adalah upaya bersama untuk mewujudkan generasi emas Minahasa 2045 yang sehat, cerdas, unggul, dan berdaya,” ujarnya.

Rapat koordinasi yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari TPPS, OPD terkait, camat, dan mitra kerja.(nes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *