INTANANEWS.ID – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar pendidikan sekolah adat bagi puluhan anggota masyarakat adat, termasuk pemuda, sebagai upaya penguatan dan strategi menjaga keutuhan wilayah adat.
Lokakarya selama tiga hari (8-10/4/2025) di sekolah adat Waraney Wuaya, Komunitas Tombulu, Wanua Warembungan, Minahasa, menjadi wadah pembelajaran tersebut.
Peserta, seperti Tania Tumbol, mengaku mendapatkan kepercayaan diri dalam membela hak atas tanah dan alam wilayah adat serta termotivasi menggali identitas diri.
Gabriel Watugigir juga merasakan peningkatan pemahaman identitas melalui pengenalan wilayah adat, budaya, dan tradisi leluhur.
Fasilitator Region Sulawesi, Frilly Omega Pantow, menjelaskan bahwa pendidikan adat ini bertujuan menyelisik situasi masyarakat adat Minahasa, merefleksikan gerakan pendidikan adat dan masyarakat adat, serta menguatkan gerakan pendidikan adat demi kedaulatan, kemandirian, dan martabat masyarakat adat.
Ketua PW AMAN Sulut, Kharisma Kurama, berharap lokakarya ini meningkatkan kemampuan masyarakat adat dalam menyusun strategi menjaga wilayah adat dengan belajar dari pengalaman masa lalu untuk membaca masa kini dan merencanakan masa depan.
Pendidikan ini juga diharapkan memperkuat pemahaman prinsip pendidikan adat dan gerakan pendidikan adat untuk kebangkitan komunitas masyarakat adat.
Kegiatan ini melibatkan diskusi, kerja bersama, refleksi gerakan, prinsip pendidikan adat, penyusunan langkah strategis, dan pembagian peran. Diharapkan, pendidikan melalui sekolah adat ini menjadi semangat berbagi pengalaman dalam menghadapi persoalan di berbagai daerah.(Imanuel Kaloh)