INTANANEWS.ID – Kecemasan mendalam menyelimuti Yanti, seorang ibu rumah tangga, saat anaknya terbaring lemah di rumah sakit.
Namun, di tengah kepanikan, secercah harapan muncul berkat keikutsertaan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
“Hati ibu mana yang tidak hancur melihat buah hati terbaring lemah dengan infus di tangan. Sebagai ibu, saya merasa hancur melihat anak saya dirawat di rumah sakit,” ungkap Yanti, mengenang momen mencekam tersebut.
Anak Yanti mengalami demam sejak hari sebelumnya dan kondisinya terus melemah. Tanpa ragu, Yanti segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Saya langsung melarikan anak saya ke fasilitas kesehatan saat kondisinya semakin lemah. Sesampainya di sana, anak saya langsung ditangani dengan cepat oleh petugas medis. Saya melihat kesigapan mereka, dan infus segera dipasang,” tambahnya.
Di tengah ketegangan, Yanti merasa sangat beruntung terdaftar sebagai peserta JKN yang dikelola BPJS Kesehatan. Program ini meringankan beban biaya perawatan yang sering kali memberatkan keluarga.
“Untungnya, saya dan keluarga terdaftar sebagai peserta JKN BPJS Kesehatan. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih, program ini sangat membantu, terutama di saat-saat genting seperti ini,” ujarnya.
Kisah Yanti adalah bukti nyata pentingnya JKN bagi masyarakat. Program ini memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau, terutama dalam situasi darurat.
Bagi Yanti, JKN bukan sekadar kartu kesehatan, melainkan cahaya di tengah gelapnya kecemasan seorang ibu yang ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.
Kisahnya menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat.(nes)