INTANANEWS.ID – Di tengah keindahan lanskap Anak Gunung Soputan yang menjulang gagah, terukir sebuah kisah tentang seorang remaja Minahasa yang berani merajut mimpinya di ketinggian.
Jonathan Garcia Walean, siswa kelas IX SMPN 2 Tondano, tengah menapaki jalur pendakian gunung kebanggaan Sulawesi Utara ini, bukan sekadar untuk menaklukkan puncak, namun sebagai simbol pencapaian cita-cita sebelum menginjak usia 16 tahun pada Rabu, 9 April 2025 mendatang.
Semangat Jonathan untuk menaklukkan Soputan berakar kuat dari dukungan penuh kasih kedua orang tuanya.
“Jonathan memang anak yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar,” ungkap sang ayah. “Kami selalu berusaha mendukung setiap minat positifnya, tentu dengan mengedepankan aspek keselamatan.”

Kendati jalur pendakian Gunung Soputan dikenal menantang, kekhawatiran orang tua Jonathan justru bertransformasi menjadi motivasi untuk memberikan dukungan yang lebih besar.
Mereka memastikan putra mereka mempersiapkan diri secara matang, baik dari segi fisik maupun mental. “Sebagai orang tua, tentu ada rasa waswas,” tutur sang ibu, Minggu (6/4/2024).
“Kami selalu mendoakan yang terbaik dan keselamatan untuk anak kami.”
Namun, kami percaya pada persiapan yang telah Jonathan lakukan serta bimbingan dari tim pendamping yang berpengalaman, Gabriel dan Imanuel Kaloh.”
Kehadiran Gabriel dan Imanuel Kaloh menjadi kunci penting dalam mewujudkan impian Jonathan.
“Kami melihat semangat dan tekad dalam diri Jonathan. Kami telah melakukan berbagai persiapan fisik dan teknis secara intensif bersamanya,” jelas Gabriel.
“Kami memastikan seluruh perlengkapan yang digunakan aman dan memenuhi standar pendakian gunung.”
Imanuel Kaloh menambahkan, “Selain aspek teknis, kami juga memberikan pemahaman mendalam kepada Jonathan mengenai potensi risiko dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil selama pendakian.
“Edukasi ini penting agar ia memiliki kesadaran dan mampu mengambil keputusan yang tepat di setiap kondisi.”
Dukungan dari keluarga dan pendampingan menjadi sumber motivasi tak ternilai bagi Jonathan.
Ia menyadari bahwa pendakian ini bukan sekadar tentang menaklukkan ketinggian fisik, melainkan juga tentang menguji batas kemampuan diri, memupuk keberanian, dan mewujudkan harapan orang-orang terkasih.
Setiap langkah Jonathan menuju puncak Soputan akan menjadi catatan tentang bagaimana impian, dengan tekad kuat dan dukungan yang tepat, dapat diraih bahkan di ketinggian yang menantang.
Kisah ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berani bermimpi dan gigih dalam mengejar cita-cita mereka, apapun rintangannya. (nes)