INTANANEWS.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano berupaya meningkatkan kualitas hidup warga binaannya dengan memberi kesempatan melanjutkan pendidikan formal.
Langkah ini diambil karena banyaknya warga binaan yang terdata putus sekolah.
Kepala Lapas (Kalapas) Tondano, Akhmad Sobirin, mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tondano untuk menyelenggarakan program Kejar Paket setara SMP dan SMA.
“Warga binaan kami di Lapas Tondano ini mempunyai kesempatan untuk bisa melanjutkan sekolahnya lagi,” jelas Sobirin, Rabu (17/9/2025).
Meski program ini disambut baik, pelaksanaannya menghadapi kendala utama, yaitu hilangnya ijazah terakhir milik warga binaan. Padahal, ijazah menjadi syarat penting untuk pendaftaran data pokok pendidikan (Dapodik).
Untuk mengatasi masalah ini, Lapas Tondano berkoordinasi dengan keluarga warga binaan untuk membantu mencari data pendidikan terakhir dari sekolah asal.
Dari total 140 warga binaan yang terdata putus sekolah, baru sekitar 20 orang yang sudah melengkapi berkasnya.
Sobirin tetap optimistis seluruh warga binaan yang berminat dapat mengikuti program ini. “Selain berupaya memberantas buta aksara, kami juga mendukung program pemerintah, yaitu peningkatan pendidikan masyarakat,” tambahnya.
Demi mendukung kegiatan belajar mengajar, Lapas Tondano telah menyediakan ruang kelas. Meski dengan sarana terbatas, Sobirin memastikan proses pendidikan akan tetap berjalan.
“Mudah-mudahan, setelah keluar dari lapas ini, mereka bisa memperoleh pendidikan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya,” tutupnya.(nes)