INTANANEWS.ID – Sepanjang tahun 2025 ini pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara (Sulut) menerima laporan sedikitnya 45 laporan terkait pemberangkatan warga asal Sulut ke Kamboja.
Karena pengawasan di Bandara Sam Ratulangi Manado sangat ketat maka sekarang banyak warga yang hendak ke Kamboja memilih ke Gorontalo sebagai titik keberangkatan. Dari Gorontalo, mereka ke Jakarta baru kemudian ke Kamboja.
Hal itu disampaikan Kepala BP3MI Sulut, Syachrul Afriyadi melalui Pengantar Kerja Ahli Pertama, Jordy Subekti di Manado.
Dia menyebutkan, jumlah laporan tersebut naik hingga 200 persen jika dibandingkan pada tahun 2024 lalu yang tercatat 15 laporan yang masuk ke BP3MI Sulut.
“Laporan yang masuk tidak hanya untuk satu orang namun juga keberangkatan secara rombongan,” tuturnya seperti dilansir dari kumparan.com.
Jordy menjelaskan, pihaknya selalu berkordinasi dengan BP3MI Pusat. Sehingga warga Sulut yang ingin ke Kamboja melalui Gorontalo berhasil diamankan setibanya di Jakarta.”Kami mencatat tiga laporan terkait hal itu,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya selalu meningkatkan kerja sama dengan Polsek Bandara untuk menggagalkan puluhan warga Sulut yang ingin berangkat ke Kamboja di Bandara Sam Ratulangi Manado.(nor)












