Pesta Pengucapan Syukur Berakhir Duka, Seorang Pemuda Tewas Ditikam di Minahasa

Polisi saat melakukan olah TKP.(Foto: istimewa)

INTANANEWS.ID – Momen suka cita pengucapan syukur di Desa Kiawa Dua Timur Jaga V, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, mendadak berubah menjadi tragedi berdarah.

Seorang pemuda, J.U. (22), meregang nyawa setelah ditikam secara brutal oleh teman sekampungnya, Y.M.M. (20). Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin dini hari, 21 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WITA, di tengah keramaian pesta miras dan hiburan musik.

Insiden penikaman tersebut berlangsung di sekitar rumah keluarga K.R.P. Menurut sumber kepolisian, J.U. dan Y.M.M., yang berstatus mahasiswa, sempat terlibat cekcok usai berjoget dan mengonsumsi minuman keras bersama.

Kapolsek Kawangkoan IPTU Sem Marthin, S.H., M.H., menjelaskan kronologi kejadian.

Pihaknya segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari Hukum Tua Desa Kiawa Dua Timur, Ibu O.K. Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, terungkap bahwa pelaku sempat terjatuh saat berkelahi dengan korban. Tak disangka, Y.M.M. kemudian mengambil sebilah pisau dari tasnya dan menghujamkannya berkali-kali ke tubuh korban.

Terduga pelaku Y.M.M., saat di amankan Polisi.(Foto:istimewa)

J.U. mengalami luka tusuk serius di dada, perut, dan mulut, serta luka gores lainnya. Ia sempat dilarikan ke RS Siloam Sonder oleh teman-temannya, namun nyawanya tak tertolong.

R.M., salah seorang saksi mata di lokasi, menuturkan bahwa awalnya suasana terlihat normal. “Mereka semua ikut berjoget dan minum bersama. Tapi saya lihat pelaku sempat menunjukkan benda seperti pisau dari tasnya sebelum terjadi perkelahian. Setelah itu semuanya kacau,” ungkapnya kepada petugas.

Terduga pelaku Y.M.M. berhasil diringkus di rumahnya hanya beberapa jam setelah kejadian. Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengakui perbuatannya dan berdalih menusuk korban karena merasa diserang terlebih dahulu.

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti sebilah pisau yang ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.

Kapolsek Kawangkoan menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Minahasa untuk mendalami kasus ini.

“Kami juga terus melakukan pendekatan terhadap pihak keluarga korban agar tetap tenang dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada kepolisian. Kami tidak ingin ada aksi balas dendam yang bisa memperkeruh situasi,” tegas Sem Marthin.

Hingga kini, proses penyelidikan intensif masih terus berlangsung. Polisi terus menggali keterangan tambahan dari para saksi dan memeriksa rekaman atau bukti lain yang dapat memperjelas kronologi.

Polres Minahasa berkomitmen untuk menangani kasus ini secara profesional, transparan, dan tuntas demi tegaknya hukum dan keadilan bagi seluruh pihak.(nes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *