INTANANEWS.ID – Kabupaten Minahasa tengah bersiap menghadapi penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) 2025, sebuah momentum krusial yang tak hanya menguji komitmen administratif, tetapi juga mengukur keberpihakan pemerintah terhadap masa depan generasi muda.
Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, menegaskan penilaian ini adalah cerminan nyata dari keseriusan Pemkab dalam memandang anak-anak sebagai aset berharga.
Dalam Ibadah Oikumene di Gedung Wale Ne Tou Tondano, Kamis (5/6/2025), Bupati Robby Dondokambey secara gamblang menginstruksikan seluruh perangkat daerah terkait untuk menyiapkan indikator, regulasi program, data pendukung, dan dokumentasi secara lengkap dan aktual.
Penekanannya jelas, bukan sekadar formalitas, melainkan pembuktian bahwa Minahasa benar-benar berinvestasi pada hak dan kesejahteraan anak. Namun, target KLA 2025 ini tak berdiri sendiri.
Bupati juga menyeret persoalan kualitas pelayanan publik ke dalam ranah prioritas. Ia mengingatkan jajarannya untuk memfokuskan perhatian pada indikator Ombudsman RI.
“Pelayanan prima harus nyata dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya, menuntut pemenuhan standar pelayanan minimum, penanganan pengaduan masyarakat yang cepat, dan evaluasi berkala terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).
Persoalan pelayanan publik yang menjadi keluhan masyarakat, kini menjadi barometer penting bagi kinerja Pemkab Minahasa.
Di sisi lain, Pemkab Minahasa juga dihadapkan pada perhelatan akbar keagamaan, yakni Hari Persatuan (HAPSA) Wanita Kaum Ibu (WKI) GMIM 2025 dan Festival Seni Pemuda GMIM 2025, di mana Minahasa akan bertindak sebagai tuan rumah.
Bupati mengajak seluruh jajaran untuk memberikan dukungan penuh. Momentum ini, diharapkan tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga kesempatan emas untuk memperkenalkan potensi Minahasa, menunjukkan keramahan dan toleransi masyarakat, serta memperkuat sinergi antara gereja dan pemerintah dalam membangun kehidupan rohani dan sosial.(nes)