INTANANEWS.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., mengunjungi Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (12/6), untuk meninjau langsung lokasi banjir akibat luapan Danau Tondano.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.

Rombongan BNPB disambut Bupati Minahasa Robby Dondokambey, S.Si., MAP., Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang SS, Sekda Dr. Lynda D. Watania bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala BPBD Minahasa, serta tokoh masyarakat dan relawan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Bupati Dondokambey mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi bencana yang melanda Minahasa.
“Kehadiran Bapak Kepala BNPB di tengah-tengah kami merupakan wujud nyata perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi bencana yang saat ini kami hadapi,” ujar Bupati.

Bupati Robby Dondokambey melaporkan, banjir yang melanda Minahasa disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terus-menerus dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini diperparah oleh sedimentasi dan penyempitan saluran sungai, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Akibatnya, debit air Danau Tondano meningkat tajam hingga melampaui batas normal.
Data BPBD Kabupaten Minahasa per 11 Juni 2025 menunjukkan, banjir telah melanda lima kecamatan, yaitu Kecamatan Tondano Timur, Tondano Barat, Remboken, Kakas, dan Eris. Sebanyak 21 desa/kelurahan terdampak langsung, dengan 612 kepala keluarga atau sekitar 1.313 jiwa terdampak.
Sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman yang telah disiapkan pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, serta relawan. Pemerintah Kabupaten Minahasa telah mengambil langkah cepat dan terkoordinasi dalam penanganan darurat.

Bupati menjelaskan, Pemkab Minahasa bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan seluruh unsur Forkopimda.
Langkah-langkah darurat yang telah dilakukan meliputi evakuasi warga, pendirian posko tanggap darurat dan dapur umum, distribusi bantuan logistik dan layanan kesehatan, serta monitoring berkala tinggi muka air Danau Tondano dan sistem pintu air Sungai Tonsea Lama.
Meskipun demikian, Bupati Minahasa menegaskan bahwa penanganan bencana ini masih membutuhkan dukungan lebih besar dari pemerintah pusat, terutama terkait penguatan logistik, pemulihan infrastruktur, serta percepatan normalisasi kawasan terdampak.
Bupati Dondokambey berharap kunjungan Kepala BNPB dapat menjadi awal dari langkah konkret pemerintah pusat untuk mendorong percepatan normalisasi Danau Tondano.
“Besar harapan kami agar BNPB dapat mendukung penyusunan rencana jangka panjang pengendalian banjir Danau Tondano. Ini penting demi melindungi keselamatan masyarakat dan menjamin keberlanjutan pembangunan di Minahasa,” tegasnya.
Kunjungan Kepala BNPB ini tidak hanya menjadi respons cepat pemerintah pusat, tetapi juga menjadi simbol sinergitas antar palembaga dalam mewujudkan penanggulangan bencana yang lebih tangguh.
Pemerintah Kabupaten Minahasa berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BNPB dan lembaga terkait lainnya, baik dalam mitigasi, tanggap darurat, maupun pemulihan pasca bencana.
Pemerintah Kabupaten Minahasa berharap, dengan dukungan BNPB dan seluruh pemangku kepentingan, peristiwa ini menjadi titik balik menuju sistem mitigasi bencana yang lebih baik, terpadu, dan berkelanjutan demi Minahasa yang lebih aman, tangguh, dan sejahtera.(nes)