INTANANEWS.ID – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Minahasa, Sulawesi Utara, diawasi langsung oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Rabu (24/9/2025).
Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan ANBK berjalan jujur dan objektif, sehingga hasilnya bisa menjadi gambaran akurat kondisi pendidikan di daerah tersebut.
Pembukaan token ANBK di SDN Sasaran Tondano dilakukan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Minahasa, Landy Wohon.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sasaran Tondano, Melky Kumontoy, S.Pd., M.Pd., mengatakan, ANBK adalah cara untuk memetakan kualitas pendidikan, bukan sekadar menilai kemampuan siswa.
“Pelaksanaan ANBK ini untuk memetakan bagaimana kemampuan anak-anak yang ada di lingkungan SD masing-masing,” ujarnya. “Hasilnya akan menjadi tolok ukur yang dituangkan dalam rapor pendidikan.”
Menurutnya, rapor pendidikan ini akan menjadi cerminan kinerja sekolah. Rapor pendidikan akan menampilkan status sekolah dengan warna berbeda—hijau, kuning, atau merah.
Warna hijau menandakan kondisi sekolah sudah baik secara keseluruhan, sementara warna lain menunjukkan adanya kekurangan yang perlu dievaluasi.
“Rapor ini menjadi gambaran dan tolok ukur sehingga tiap sekolah memiliki rapor yang berbeda-beda. Kalau hijau semua, berarti pelaksanaan pendidikan di sekolah itu sudah baik,” tambahnya.
Kepsek Melky berharap hasil ANBK tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa rapor pendidikan tahun lalu sudah menjadi acuan untuk mengevaluasi kekurangan yang ada.
“Kami sudah melihat apa saja kekurangan yang harus dikejar. Mudah-mudahan, dengan upaya yang sudah kami lakukan di tahun berjalan ini, hasilnya bisa meningkat,” kata Melky.
Melky menambahkan, walaupun yang mengikuti ANBK hanya siswa kelas 5, hasil asesmen ini akan menggambarkan kondisi satu sekolah secara keseluruhan.
Rapor pendidikan akan menunjukkan nilai-nilai yang masih kurang, sehingga guru dapat mencari metode pembelajaran yang lebih efektif.
“Hasilnya akan menunjukkan nilai apa saja yang masih kurang. Jika ada yang kurang, guru-guru harus mencari jalan keluar, mungkin dengan metode lain agar murid cepat mengerti,” jelasnya.
Melky menuturkan, hasil ANBK juga mencerminkan kinerja guru. Oleh karena itu, pihaknya rutin mengadakan komunitas belajar setiap minggu untuk membahas kekurangan dan mencari solusi bersama.
“Ini juga menjadi tolok ukur bagaimana kinerja guru. Makanya, kami ada komunitas belajar setiap minggu untuk membahas apa yang kurang,” pungkasnya.(nes)