Forum Media Pewarta Sulut Kampanyekan Perdamaian dan Netralitas di Tengah Ketegangan Politik Nasional

INTANANEWS.ID Dalam gelombang ketegangan politik nasional yang memicu sejumlah aksi unjuk rasa berujung kekerasan di berbagai daerah, Forum Media Pewarta Sulut (FMPS) mengambil peran penting mengkampanyekan perdamaian dan netralitas media.

Hal ini diumumkan oleh Ketua FMPS Sulut, Wisye Elga Maramis, yang menegaskan komitmen organisasi untuk menjadi penjaga objektivitas informasi serta perekat persatuan bangsa.

Aksi demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir telah menelan korban jiwa di berbagai wilayah Indonesia. Di Jakarta, Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, meninggal dunia setelah dilindas kendaraan aparat pada 28 Agustus 2025.

Sementara di Makassar, insiden pembakaran gedung DPRD menewaskan empat orang, termasuk staf humas DPRD .

Kejadian-kejadian tragis kemanusiaan tersebut telah menyita perhatian berbagai tokoh nasional yang bergerak cepat menyerukan pentingnya perdamaian dan penghentian konflik.

FMPS pun mengambil sikap tegas untuk menyuarakan pesan damai kepada masyarakat luas, khususnya melalui peran media yang berperan besar dalam pembentukan persepsi publik.

Ketua FMPS, Wisje Elga Maramis, menjelaskan bahwa peran media dalam situasi yang rawan perpecahan ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Media harus menyajikan berita secara objektif dan netral tanpa keberpihakan yang dapat memperkeruh suasana.

FMPS secara aktif mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh upaya adu domba.

“Indonesia di ambang kebangkitan, jangan sampai kita dipecah belah,” menjadi salah satu pesan utama dalam kampanye perdamaian yang digalang FMPS.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan kesedihan mendalam atas insiden kekerasan yang terjadi dan berjanji untuk mengusut tuntas setiap kasus kekerasan yang muncul selama aksi demonstrasi.

Hal ini menjadi harapan bagi masyarakat agar keamanan serta keadilan dapat ditegakkan dengan baik.

Menurut Maramis, di tengah derasnya arus informasi dan hoaks yang dapat memicu konflik, media memiliki peran sentral untuk menjadi pengawal kebenaran dan jembatan dialog antar kelompok yang berbeda.

FMPS mengajak seluruh media di Sulawesi Utara untuk bersatu menjaga netralitas dan profesionalitas dalam menyajikan berita, guna menghindari provokasi yang dapat memperdalam perpecahan sosial dan politik.

FMPS menekankan pentingnya persatuan dan kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa untuk menjaga Indonesia tetap kuat dan harmonis di tengah tantangan politik yang ada.(FORA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *