INTANANEWS.ID – Raut wajah seorang Oma (Nenek,red) penerima BLT berbinar saat namanya dipanggil.
Perlahan, ia melangkah maju, memegang tongkatnya, menuju meja tempat Hukum Tua (Kepala Desa) menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Di sampingnya, sejumlah lansia lain, sebagian besar dengan rambut memutih dan langkah gontai, turut antre dengan sabar. Suasana penyaluran BLT di Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sabtu (28/6/2025) pagi itu terasa hangat, dipenuhi haru dan senyum syukur.
Penyaluran BLT DD untuk periode Januari hingga Maret ini menjadi angin segar bagi 34 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Touliang. Masing-masing KPM menerima Rp900 ribu, hasil akumulasi Rp300 ribu per bulan.

Bagi seorang Oma (tak mau disebutkan namanya), bantuan ini tak hanya sekadar uang, melainkan perhatian yang menyejukkan hati di usia senjanya.
“Syukur kepada Tuhan, pemerintah masih ingat kami orang tua,” ucapnya pelan, sorot matanya memancarkan kelegaan.
“Bantuan ini sangat membantu untuk beli obat dan kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Hukum Tua Desa Touliang, Hartje Mardjeny Tangkulung, ST., menjelaskan bahwa proses penentuan penerima BLT DD telah melalui musyawarah desa yang cermat dan transparan. “Kami memastikan bantuan ini benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
“Kriteria penerima BLT DD di Desa Touliang memang dirancang untuk menjangkau kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.”
Prioritas utama diberikan kepada lansia miskin, yang kerap kali hidup dalam keterbatasan.
Selain itu, bantuan juga menyasar penyandang disabilitas yang seringkali menghadapi hambatan dalam mencari nafkah.
Keluarga dengan anggota yang mengalami penyakit kronis yang membutuhkan biaya pengobatan rutin, juga menjadi fokus utama penerima manfaat.
Penyaluran BLT DD ini bukan hanya sekadar program pemerintah, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap sesama.
Di wajah-wajah lansia Desa Touliang, terpancar kebahagiaan sederhana, bukti bahwa perhatian sekecil apa pun dapat membawa harapan besar.(nes)